hujan

selalu ingin berbagi dengan anda semua

Minggu, 14 April 2013

Laporan KelompokKU



LAPORAN PRAKTIKUM

KENAIKAN TITIK DIDIH
PADA LARUTAN ELEKTROLIT
DAN NON ELEKTROLIT

Disusun untuk memenuhi sebagian
syarat akademik mata pelajaran kimia




Disusun oleh :
1.      Andini Zahra Adystia
2.      Lisa Umami
3.      Uswatun Khasanah
4.      Lia Hikmatul Islami Muchdi

XII IPA
WACHID HASYIM 5
SURABAYA
2013

 -----------------------------------------------------------------------------------------------



KATA PENGANTAR

        Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, karunia, serta hidayah-Nya sehingga proses pembuatan Laporan Praktikum Kimia diberi kelancaran dan dapat terselesaikan dengan baik. Laporan Praktikum Kimia ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat akademik dalam mata pelajaran kimia.
            Dalam proses penyusunan, kami dibantu oleh pihak yang telah memberikan kesempatan, bimbingan, dorongan, serta masukan sehingga laporan ini dapat terselesaikan dan tersusun secara baik. Oleh sebab itu kami ingin menyampaikan terima kasih kami kepada Ibu Kumala Sari, Spd.
            Akhir kata dengan segala keterbatasannya, kami berharap Laporan Praktikum Kimia ini dapt memberikan manfaat bagi siapa saja yang membacanya. Atas semua kekurangan dalam penulisan laporan ini, penulis memohon maaf yang sebesar-besarnya.

Surabaya, 01 Januari 2013



____________________________________________________

 

DAFTAR ISI
Kata Pengantar ...............................................................................................................i
Daftar Isi .......................................................................................................................ii
Bab I Pendahuluan ........................................................................................................1
Bab II Metode Penelitian ..............................................................................................3
Bab III Hasil dan Pembahasan ......................................................................................4
Bab IV Penutupan .........................................................................................................5
Daftar Pustaka ...............................................................................................................6

___________________________________________
   


BAB I
PENDAHULUAN

1.1            Latar Belakang
Titik didih suatu cairan ialah suhu pada saat tekanan uap jenuh cairan itu sama dengan tekanan luar.  Titik didih suatu cairan bergantung pada tekanan luar. Penurunan tekanan  uap suatu cairan  akibat adanya  zat terlarut membawa konsekuensi  bagi titik didih cairan tersebut. Pada setiap suhu, suatu larutan memiliki tekanan uap yang lebih rendah daripada pelarut murninya, akibatnya suatu larutan akan memiliki titik didih yang lebih tinggi dari pelarut murninya karena energi diperlukan lebih benyak untuk dapat menyamakan tekanan uap larutan dengan tekanan udara luar, energi yang lebih tinggi didapat dari suhu yang dinaikkan.
Selisih antara titik didih larutan dengan titik didih pelarut disebut kenaikan titik didih larutan (∆Tb). Kenaikan titik didih larutan dapat dihitung dengan rumus berikut.
∆Tb = titik didih larutan – titik didih pelarut
∆Tb = Tb’ – Tb°
Tb’ = titik didih larutan
Tb° = titik didih pelarut murni
Bila dikaitkan dengan kenaikan titik didih ideal, maka hal itu perlu dikaitkan dengan kemolalan larutan. Karena itu, rumus yang berlaku adalah:
∆Tb = Kb x m
Keterangan:
∆Tb         = kenaikan titik didih (boiling point elevation)
Kb           = tetapan kenaikan titik didih molal
m            = kemolalan larutan.
Karena : m = (W/Mr) . (1000/p) ; (W menyatakan massa zat terlarut)
Maka kenaikan titik didih larutan dapat dinyatakan sebagai:
Tb = (W/Mr) . (1000/p) . Kb
Adanya penurunan tekanan uap jenuh mengakibatkan titik didih larutan lebih tinggi dari titik didih pelarut murni.
Apabila pelarutnya air dan tekanan udara 1 atm, maka titik didih larutan dinyatakan sebagai:
Tb’ = (100 + DTb) °C


1.2              Tujuan Praktikum
Tujuan kami melaksanakan Praktikum ini guna :
1.    Salah satu persyaratan akademik pada mata pelajaran kimia.
2.    Menerapkan teori yang diperoleh dalam satu semester pada mata pelajaran kimia.
3.    Membandingkan kenaikan titik didih antara larutan elektrolit kuat, elektrolit lemah, dan larutan non elektrolit.
1.3       Manfaat Praktikum
1.      Meningkatkan kemampuan dan pengetahuan dalam bidang kimia
2.      Meningkatkan kreatifitas siswa
 _______________________________________________________________________

 
BAB II
METODE PENELITIAN
2.1              Alat dan Bahan:
Alat:                - Spatula
- Gelas Ukur
- Termometer
- Sendok Makan
- Spirtus
- Tripod
- Beberapa beaker
- Pemantik
- Pembakar spirtus

                        Bahan:             -  Air
                                                - Garam
                                                - Gula
                                                - Air Jeruk

2.2              Langkah Kerja :
1.      Beaker pertama isi dengan 100 ml air, beaker ke 2 isi dengan 100 ml air yang dicampur dengan satu sendok makan garam, beakaer ke 3 isi dengan 100 ml air yang dicampur dengan satu sendok gula, beaker ke 4 isi dengan 100 ml air jeruk.
2.      Nyalakan  pembakar spirtus yang sudah di isi spirtus dengan pemantik
3.      Letakkan tripod dan posisikan pembakar spirtus ditengah
4.      Letakkan hot plate diatas tripod sebagai alas beaker
5.      Letakan beaker yan berisi air
6.      Panaskan air dalam beaker sampai mendidih
7.      Saat mendidih masukkan termometer tanpa jari kita menyentuh termometer. Karena dapat mempengaruhi dalam pengukuran titik didih
8.      Amati raksa dalam termometer
9.      Catat angka dimana raksa berhenti naik
10.  Lalu ganti beaker yang sudah di isi larutan secara bergantian, langkah selanjutnya sama dengan langkah kerja no 6 sampai no 9.
_______________________________________________________________________

BAB III
Hasil dan Pembahasan
3.1  NILAI TITIK DIDIH BEBERAPA LARUTAN ELEKTROLIT DAN NON  ELEKTROLIT
LARUTAN
∆Tb
Tb
Air gula
102,5 ◦c
2,5 ◦c
Air garam
109 ◦c
9 ◦c
Air Jeruk
104 ◦c
4 ◦c
Dengan Tb pelarut air= 100◦c
Dan rumus ∆Tb = Tb pelarut + Tb larutan.
3.2  Pembahasan
1.Pengertian Kenaikan Titik Didih Larutan
Titik didih adalah suhu pada saat tekanan uap jenuh cairan itu sama dengan tekanan udara luar (tekanan pada permukaan cairan). Tekanan uap larutan lebih rendah dari tekanan uap pelarutnya. Hal ini disebabkan karena zat terlarut itu mengurangi bagian atau fraksi dari pelarut sehingga kecepatan penguapan berkurang.Titik didih suatu larutan dapat lebih tinggi ataupun lebih rendah dari titik didih pelarut, bergantung pada kemudahan zat terlarut tersebut menguap. Selisih titik didih larutan dengan titik didih pelarut disebut kenaikan titik didih ( ΔTb ) (Deswanti, 2011).

 2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Titik Didih
Hasil eksperimen Roult menunjukan bahwa Kenaikan titik didih larutan akan semakin besar apabila konsentrasi (molal) dari zat terlarut semakin besar. Titik didih larutan akan lebih tinggi dari titik didih pelarut murni. Hal ini juga diikuti dengan penurunan titik beku pelarut murni, atau titik beku larutan lebih kecil dibandingkan titik beku pelarutnya. Roult menyederhanakan ke dalam persamaan
Tb = kb . m
Tb = kenaikan titik didih larutan
Kb = tetapan kenaikan titik didih molal pelarut (kenaikan titik didih untuk 1 mol zat dalam 1000 gram pelarut)
      m = molal larutan (mol/100 gram pelarut)

Perubahan titik didih atau ΔTb merupakan selisih dari titik didih larutan dengan titik didih pelarutnya, seperti persamaan :
ΔTb = Tb – Tbº
Hal yang berpengaruh pada kenaikan titik didih adalah harga kb dari zat pelarut. Kenaikan tidak dipengaruhi oleh jenis zat yang terlarut, tapi oleh jumlah partikel/mol terlarut khususnya yang terkait dengan proses ionisasinya. Untuk zat terlarut yang bersifat elektrolit persamaan untuk kenaikan titik didik harus dikalikan dengan faktor ionisasi larutan, sehingga persamaannya menjadi :
Dimana,  
n = jumlah ion-ion dalam larutan
α = derajat ionisasi (Anonim, 2011)
 _______________________________________________________________________________

BAB IV
Penutup

 4.1 Kesimpulan:

          Setelah melakukan praktikum dapat kita ketahui bahwa ∆Tb garam lebih tinggi dibandingkan dengan larutan lainnya, karena garam adalah elektrolit kuat. Sedangkan air jeruk mengandung senyawa yang disebut asam nitrat, asam nitrat merupakan asam elektrolit lemah. Dan air gula adalah larutan non elektrolit.

_________________________________________________________________
 



DAFTAR PUSTAKA


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

blogwalking..