hujan

selalu ingin berbagi dengan anda semua

Minggu, 12 Agustus 2012

CERPEN PENYESALAN


PENYESALANKU
Karya : Andini Zahra A
Seperti biasa hari ini ku terlambat lagi, kali ini kepsek marah besar! Aku hanya tersenyum sembari ku berkata "sudahlah..pak! mending bapak to the point ajha…!" Kepsek pun tak ambil pusing Dia langsung menskorku selama 3 hari. Buatku itu adalah hal yang menyenangkan! Aku bisa bangun sesukaku, tak perlu capek membersihkan halaman, Tak perlu dengar omelan setiap guru mata pelajaran yang mengajar dikelasku! Dan bagiku semua penghuni SMA Kasih Sayang adalah penggemar beratku .
Hari ini hari pertama Aku diskor, tepat pukul 10.00 Aku bangun, dengan lunglaiku berjalan menuju kamar  mandi. Setelah itu Aku berdandan sekeren mungkin. Secepat kilat ku raih kunci mobilku dan ku tancapkan gas menuju rumah kekasihku. Kebetulan kedua orang tuanya masih di USA. Jadi Aku bisa bebas kapanpun kerumahnya. Kali ini dia bolos demi menungguku main kerumahnya, kedatanganku disambut dengan friendskiss, hal yang sudah biasa buatku. Akupun dipersilahkan masuk kerumahnya bukan ruang tamu apalagi ruang makan yang kami tuju, tidak lain adalah kamar Rani.
 Rani adalah anak tunggal dari pengusaha ternama di Surabaya, aku mengenalnya di MM salah satu diskotik disurabaya. Saat itu aku dan teman - temanku taruhan siapa saja yang bisa nge- gaet tuch cewek bakal dapat sewa mobil BMW setahun. Aku langsung deketin Rani dan meminta nomer telephonenya. Dan Yeeess! Dalam jangka seminggu dia udah jadi milikku. Tapi hal yang tak bisa ku pungkiri Aku tak ada sedikitpun rasa cinta sama Rani. Semuannya berjalan karna nafsuku.
"sayang... agenda malam ini apa?" tanya ku pada Rani dengan lembut,
"ke tempat biasa ajha yah!!" jawab Rani santai
"ok... deeech!" jawabku sambil mengecup kening Rani
tepat pukul 11.00 malam kami menuju MM, kedatanganku sudah ditunggu teman se-geng ku. disana kami semua pesta vodca dan juga ganja. Gemerlap dunia malam terasa sangatlah indah. music morena favoritkupun di mix sebagus mungkin oleh Dj yang bertugas malam itu, Rani terlihat begitu menikmati suasana malam ini. tanpa sadar dia telah menghabiskan 2 pitcher, Rani mabuk berat dan mulai tak sadarkan diri. Aku yang masih asyik nge-trip melihat Rani sudah bersandar disofa langsung mengajaknya pulang. Dalam keadaan mabuk Rani begitu menggoda, Dia merayuku dan Aku tak mau membuang kesempatan ini,  Hal yang paling dibenci tuhanpun Aku lakukan bersamanya.
Matahari disiang ini, mampu menerobos masuk melalui pori - pori tirai kamar Rani, Aku terbangun serasa tubuhku habis dihajar oleh pasukan bodyguard. ku lihat Rani yang masih tertidur pulas, seakan enggan untuk bangun, Tapi tanganku tak memperdulikan itu. Ku sentuh pundak Rani, berusaha membangunkannya. "apa'an ce...? ngantuk tahu'!" kata Rani masih dengan memejamkan kedua matanya. "kamu gag ke salon?" tanyaku singkat. "ntar aja... sekarang kamu mandi aja dulu!" perintah Rani dengan suara pelan.
Setelah Aku mandi, ku menuju ruang makan. pembokat Rani sudah menyiapkan sarapan dengan beberapa menu, tapi Aku hanya mengambil sepotong roti dan juga segelas susu. Aku bersantai didepan kolam renang yang bersebelahan dengan ruang makan. saat Aku sedang menikmati music yang berdendang ditelingaku. Rani menghampiriku dan mengajakku kesalon untuk spa.  Selama diskors, Aku tinggal dirumah Rani.
Tak ada masalah dengan itu semua hanya saja saat kami sedan asyik bermesraan di ruang TV, pembokat Rani melihatnya dan saat besamaan, pembokat Rani mengucapkan kata astagfiruallah. Rani yang mengetahuinya marah besar, Rani merasa diganggu. Aku merasa tak enak, malam ini Aku putuskan untuk pulang, besok sudah waktunya Aku masuk sekolah. Ku lihat jam didinding menunjukkan pukul 08.00 pm. Akupun langsung tidur. Entah terkena angin apa Aku bangun jam 5 pagi. Aku langsung mandi dan bersiap - siap ke sekolah.
Tepat jam 6 Aku berada digerbang sekolah, ku dapati satpam yang sudah standby dipos nya. Kelas masih sepi hanya satu dua orang yang ada didalamnya. Akupun mengeluarkan sahabatku dari saku kemejaku. Ku nikmati sebatang rokok yang ada di sela - sela jemariku, saat aku hendak membuang rokokku, tiba - tiba Andre datang mengagetkanku " wooyy, Alex… kenak angin apa kamu? Jam segini udah disekolah?"  "eh sialan…. Aku nie lagi PW. Eemmzz pengen tahu Aku kenak angin apa???" jawabku sambil membuang batang rokokku ketempat sampah . " iya… kena' angin apa kamu?" Tanya andre dengan raut muka serius. " kena' angin.. surga….hahahaha!!!"  sahutku dengan muka tanpa dosa. Andrepun  tertawa  mendengar jawabanku, seolah menghina pernyataanku yang mampu mengatakan kata surga.
Beberapa menit kemudian bel berbunyi tanda pelajaran dimulai……
"selamat pagi anak - anak" sapa Bu Jandi guru B.inggrisku.  sudah pasti siswa siswi kelas XII IPA 3  menjawab," met pagi juga bu…!".pelajaran berjalan seperti biasa,  Di tengah pelajaran Aku melamun, tak layak Aku tersentak kaget saat Bu Jandi memanggilku." Tuhanku Allah…!" kata yang terucap dari mulutku. Sontak semuanya kaget dengan ucapanku. Kejadian ini membuat Bu Jandi share sama guru BK. Pastinya hal ini adalah sesuatu yang aneh karena itu Aku yang mengucapkannya. Jam istirahat Aku dipanggil menuju BK. Disitu aku dipaksa cerita dengan pertanyaan singkat "ada apa denganmu?"  lagi - lagi Aku membuat guru BK geram, Aku malah menyanyikan lagu milik paterpan yang berjudul Ada Apa Denganmu.
Aku sendiri tak tahu kenapa tadi dikelas, Aku memikirkan pelajaran agama minggu lalu. Saat pak Ibrahim menerangkan bahwasannya, malaikat akan menanyakan siapa tuhanmu? Saat kita berada didalam kubur. Apakah aku takut mati??? Ah cemen banget kelihatannya. Aku tidak takut apapun!.
2 minggu ini Aku masih terus memikirkan hal itu, hari ini Rani mmenyuruhku kerumahnya. Perasaanku seakan mengatakan hal buruk akan terjadi. Aku melaju dengan kecepatan tinggi , agar cepat  sampai ke rumah Rani. Setibanya disana Aku dikagetkan oleh pernyataan Rani kalau dirinya hamil. "Mampus  Aku!  apa yang harusku lakukan?" kataku dalam hati.
Yang lebih mengagetkan lagi adalah kata - kata Rani " Kamu santai ajha lex, Aku gag minta kamu buat tanggung jawab.! Aku pilih aborsi, karna Aku gag mau putus sekolah, lagian g mungkin juga kamu bisa membiayai kehidupanku dan jabang bayi ini!" . "oh tuhan… nie cewek gag punya hati banget" bisikku dalam hati. " terus buat apa kamu memberi tahuku kalau kamu hamil?" Tanyaku menyelidiki, " Cuma biar kamu tahu aja kalau kamu dan Aku tidak mandul" jawab Rani sambil tersenyum.
Gila, nie cewek!!! sesimpel itukah pemikirannya??? Aku melarang Rani melakukan itu, karna itu benar - benar hal paling gila menurutku. Dengan perdebatan yang lumayan lama, akhirnya Rani mau menuruti keinginanku untuk tidak memilih aborsi.
Kami berdua menyusun rencana, Rani akan  keluar dari sekolah dengan alasan pindah sekolah, sementara kondisi dirumah Rani aman karena orangtuanya 1 tahun lagi baru pulang dari USA, Dan aku tetap melanjutkan sekolah seperti biasa. Rencana berjalan dengan lancar, tak ada yang mengetahui hal ini kecuali pembokatnya Rani.
Hari demi hari ku lalui dengan berat, aku merasa terbebani, hatiku terus berontak "Bukan ini…!! Bukan ini yang ku mau…!!!". Kuhabiskan hari - hariku disekolah dengan melamun, Aku memikirkan kehidupanku selanjutnya, Bagaimana dengan Rani??? Bagaimana dengan anakku?? Bukan kah Aku seorang ayah yang kejam? Jika ku tak mengakuinya? Bagaimana jika bayi itu adalah Aku?
Hari ini Rani harus kontrol untuk mengetahui kondisi kehamilannya, kebetulan dokter yang melayani Rani harus membagi waktu dengan RS yang lain, untuk itu Rani harus datang jam 8 pagi. Rani memintaku menemaninya, aku bersedia dan harus bolos sekolah. Beban pikiranku serasa hilang saat mengetahui, kalau kondisi janin sehat dan kuat.
Waktu cepat berlalu, tepat sehari setelah kelulusanku, Aku mengakui semuanya didepan orang tua Rani dan juga orang tuaku, kekecewaan yang terpancar dari wajah mereka, tamparan yang ku terima dari pak Harry papa Rani dan papaku,  bu Nana Mama Rani dan mamaku hanya bisa menangis , ditengah isak tangis bu Nana berkata "sudahlah!!! Nasi sudah menjadi bubur, lebih baik kita segera menikahkan mereka!".
Setelah aku menikahi Rani, Aku sadar bahwa Aku harus bertanggung jawab penuh kepada Rani dan anakku, Aku harus bisa menjadi suami dan ayah yang baik. Aku  meneruskan kuliah dengan bekerja di salah satu cabang perusahaan pak Harry, kehidupanku tak kurang apapun jika dipandang dari sisi harta,namun hatiku merintih." Oh tuhaaaaann Aku begitu merasa bersalah…. Apakah Engkau mau mengampuni dosa - dosa ku selama ini??? Aku menyesal Tuhan…. Sangat menyesal….!"  Aku takut Tuhan tak mengampuniku….!
Kini Kehidupanku dibayangi rasa penyesalan. Namun Aku harus terus tersenyum dan cintaku seutuhnya untuk istriku Rani.

6 komentar:

  1. :)

    lanjutkan,.,.
    senyummu juga seyumku,.
    semangatmu juga semangatku,.,
    sedihmu juga sedihku ,.,
    kesungguhanmu juga kesungguhanku,.,
    tak dukungm.,.
    q tunggu karya selanjutnya,.

    BalasHapus
    Balasan
    1. huaduuhh glodak dak............. temen ta iku??? ya dah ... gene deecchh punyamu ntu punyaku tp punyaku bukan punyamu... gimana setuju??? hehehehehehe

      Hapus
  2. walah jerOooo nee ,.,
    west enag2 ae ,..
    hehehhhhhhhhh

    BalasHapus
  3. Mnurutq, jgn mmikirkan prbuatannya, tp hargailah tanggung jwabnya,. :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. hehehehe makasih sudah meninggalkan jejak disini :)

      Hapus

blogwalking..