Keikhlasan
cinta yang tak terbaca
Karya:
Andini Zahra Adystia
Pernikahan adalah awal dari sebuah kehidupan baru bagi setiap
pasangan, begitu juga denganku. Hari ini cintaku telah dibingkai dengan bingkai
yang halal yaitu pernikahan. Tepat setelah suamiku Amin selesai mengucapkan
ijab qobul. Senyuman yang selalu membuatku terpesona terukir dibibirnya.
Seminggu setelah pernikahan semua terlihat baik - baik saja,
tapi aku merasakan sesuatu yang kurang dalam hubungan ini, hal yang selalu di
impikan seorang wanita sepertiku. Aku ingin mengalahkan semua kisah cinta
romantis didunia, sebisa mungkin ku berusaha untuk dapat mendengar kata cinta
dari suamiku, hingga ku rasa semua percuma.
Pagi ini seperti biasa ku menyiapkan sarapan untuknya, ku
mulai membuka percakapan dengan menanyakan " bagaimana tidur mu malam
ini?" dan jawabannya selalu sama, "Alhamdulillah Allah menjagaku!
" . " lalu bagaimana dengan harimu kemarin? " ku tanyakan itu, tentu karna ku selalu
tertidur menuggunya diruang tamu. Dan dia hanya membangunkanku sekedar
menyuruhku pindah kekamar, lalu dia kekamar mandi untuk
membersihkan diri dan menyusulku tidur. Setiap hari selalu seperti itu. "Alhamdulillah
kemarin semua berjalan dengan semestinya" jawabnya singkat sambil
melanjutkan makan dan setelah itu berangkat kekantor tak ketinggalan eepad yang selalu dibawanya kemana - mana.
Suamiku Amin seseorang yang bekerja disebuah perusahaan
ekspor impor, hari harinya dihabiskan dengan bekerja, bahkan saat hari libur
dia tetap disibukkan dengan pekerjaannya didepan layar eepadnya diruang kerja
yang bersebelahan dengan kamar kami. Aku sangat cemburu dengan semua itu,
mungkin ku wanita yang tak waras atau bagaimana? entahlah!, Aku ingin menjadi eepad
mu yang selalu kau temani dan kau sentuh,.
Malam ini sengaja ku tak menunggunya, aku masih merasa sangat
jengkel,aku juga tak menyiapkan makan malam. Karna ku yakin seperti biasa dia
akan pulang terlambat dan sudah makan diluar. Ternyata dugaanku benar.
Keesokannya saat kami sarapan tak seperti biasa kali ini
suamiku membuka percakapan lebih dulu, " semalam kau tak menugguku, itu
bagus! Karna itu lebih baik! ". Belum sempat ku tanyakan sebabnya, suamiku
telah mengatakannya dengan singkat dan cukup jelas. Aku hanya melihatnya tanpa
senyum dan melanjutkan makan, tapi dalam hatiku, aku merasa kecewa, dia tak
menanyakan mengapa aku tak menunggunya
kali ini aku semakin merasa cemburu, suamiku harus pergi
keluar kota untuk waktu seminggu yang akan terasa setahun bagiku, ya Rabb.....
apalagi ini??? sebulan berumah tangga mengapa sudah ditinggal kerja keluar
kota??? . Rasa jengkelku menggebu - gebu, terasa berat jika ku harus tersenyum
dihadapannya.
"istriku.... lebih baik kau pulang kerumah orang tuamu,
saat aku berada diBandung besok!" kata suamiku sembari mengeluarkan
beberapa pakaiannya dari dalam lemari. "iya... tapi mungkin sehari setelah
kau pergi saja. Aku masih harus membereskan rumah!" jawabku sambil melipat
bajunya yang akan dimasukkan kedalam koper kecil. "iya... terserah kau
saja. Aku hanya mengusulkan bukan memerintahkan!". sahutnya singkat.
malam cepat berlalu.... kini saatnya suamiku pergi. Ada apa
dengan ku??? suamiku pergi untuk bekerja bukan pergi meninggalkan aku... tapi
aku sangat gelisah. pikiranku campur aduk. untuk mengusir rasa gelisahku, ku berinisiatif
membersihkan rumah. ku mulai dengan mencuci perabotan dapur lalu mencuci baju,
stelah itu membersihkan semua kaca jendela dilanjut dengan mengepel, tak lupa
ku tata kamarku serapi mungkin. dan saat ku membereskan ruang kerja suamiku, ku
melihat eepad-nya. dengan cepat ku raih HP ku dan mengirim sms:" sayang...
eepad mu tertinggal?!? ma'af tadi tak mengingatkanmu!". aku hanya sekedar
mengirim sms karena aku
takut mengganggunya. 2 jam kemudian HPku berdering tanda sms masuk:" Tidak
apa - apa, aku bisa memakai komputer disini".
Ku perhatikan setiap sudut ruang kerjanya, aku terpaku
memandang eepad yang
terpajang manis diatas meja kerja suamiku. mulai muncul rasa penasaran dalam
benakku. Aku membukanya perlahan, ku tekan tombol power dengan sabar ku
menunggu eepad menyala
dengan sempurna. tak ada kata sandi membuatku lebih mudah melihat semua folder
yang ada didalamnya.
Ada folder yang membuatku semakin penasaran, tertulis kata
"Cerita Hatiku" dengan cepat ku arahkan krusor pada icon file tersebut.
satu persatu ku buka dokumen yang ada didalamnya. ku lihat foto pernikahan kami
dan ku baca curahan hatinya.
tertulis:
12 - 12 - 2012
ucapan
syukur dan rasa gembira yang bekobar dalam hati hanya dapatku simpulkan dengan
sebuah senyuman untukmu Aini....
sungguh,
semua terasa seperti mimpi... kini kau halal bagiku.
ku berjanji
dalam hati akan selalu menjagamu. Kebahagiaanku memilikimu tak dapat disamakan
dengan apapun. Kau bidadariku Aini.
20 - 12 -
12
Hari ini
perasaan khawatir terus menyelimutiku. Apakah Aini baik - baik saja dirumah?
Semoga dia tak menungguku lagi. Aku akan terus merasa berdosa karena membiarkannya menugguku. Senyum dan sura lembut itu
selalu membuatku terdiam, Lagi - lagi karna ucapan bahagia dan syukurku pada Mu
ya Rabb yang berkobar dalam hati tak mampu ku perlihatkan padamu Aini.
Ku telusuri satu demi satu kalimat yang tertulis, tak ku
sadari air mata membasahi pipiku. Aku sangat menyesal dengan rasa ketidak
puasanku terhadapnya. Hingga tepat tertulis: 29 - 12 - 12
Aini tak
menungguku. Aku merasa lega tapi...... Kemana senyummu sayang???
Hari ini
aku kehilangan senyumanmu wahai bidadariku.
Terasa
berat, meninggalkanmu sendiri disini besok. Terlebih aku sadar aku pasti telah
membuat kesalahan hingga kau enggan tersenyum.
Andai kau
tahu aku siap mati untukmu.
Aku bekerja agar kau hidup lebih layak dari
pada saat sekarang.
Aku
memikirkan masa depan hidup kita terlebih disaat tuhan memberi kita amanah
seorang anak.
Dengarkanlah
ceritaku tentang mu...
Aku manusia
yang jauh dari kata sempurna
Aku ikhlas
menyayangimu. Bagiku cukup diriku dan tuhan yang tahu.
Apakah kau
lupa?? Dengan janjiku??
Aku telah
berjanji menyayangimu lahir dan batinku
Aku telah
berjanji mendampingimu lahir dan batinku
Mengapa?????
Keikhlasan
cintaku tak terbaca olehmu .....????
Wahai.. bidadariku…..!
Aku menangis menjadi - jadi, aku merasa berdosa. Betapa
bodohnya aku tak mensyukuri memiliki suami berhati malaikat sepertinya...
Sungguh keegoisanku dapat membuatnya terluka. Aku harus bisa memahami sikap
pendiamnya yang jauh dari
kata romantic. Aku mulai
memperluas sudut pandangku, dan meyakinkan hatiku, Amin adalah suamiku,
cintanya hanyalah untukku karna aku adalah istrinya. Mengingat dia selalu mengkhawatirkanku, aku langsung bergegas
pulang kerumah orang tuaku. Dan
segera ku memberi kabar padanya jika aku baik - baik saja dirumah.
Hari berlalu dengan cepat. Suamiku memberitahuku dia baru
saja meninggalkan Bandung, akupun pulang kerumah dan segera memasak masakan
kesukaannya, setelah semua selesai Aku menunggunya diruang tamu. Beberapa kali
ku lihat jam dinding yang berputar sangat lambat, tak sabar ku ingin bertemu dengannya dan melepas rinduku.
" Assalammualaikum....!" terdengar suara malaikatku mengucap salam.
Aku berlari kecil sembari menjawab salamnya. Aku terdiam sejenak didepannya dan
langsung memeluknya dengan rasa bersalah ku tumpahkan semua air mataku. "
Ada apa? Apa yang terjadi?" tanya nya dengan membalas pelukanku, terlihat
dia mulai khawatir. " maafkan aku.... Maafkan aku suamiku... Aku tak dapat
membaca Keikhlasan cintamu.. Aku terkalahkan dengan ke egoisanku menginginkan
sikap yang romantis darimu." ku berkata sebisanya sambil menangis."
kau membaca tulisanku?" tanyanya singkat. " maafkan aku..."
sahutku dan masih memeluknya. " aku mencintaimu sayang... Mana mungkin aku
bisa marah kepadamu sampai ku tak memaafkanmu?"
jawabnya dan lebih erat memelukku. Jawaban yang membuatku semakin yakin kalau
dia adalah malaikat yang dikirim tuhan untukku.
Setelah itu, kami berdua makan bersama. Dan saat selesai
makan, suamiku mengeluarkan kotak warna merah,dan diserahkan padaku. "
semoga kau suka...! " katanya
singkat. Akupun membukanya. Ternyata sebuah kalung dengan liontin berinisial A
. Aku tersenyum, dan Dia mendekatiku, " maaf hanya ini yang bisa ku beri."
katanya lirih sambil mencium keningku. Hatiku tak dapat berbohong dan mataku
menitikkan air mata. Rasa bersalah dan bersyukur bercampur menjadi satu.
so sweet. . . :)
BalasHapusanonim????
BalasHapusaku suka,.,.
BalasHapuskarya qm bagus,.
semoga tambah okeeyy ,.,
semanggaaattt
cemUuungUUut oye oye,.,????
hidup itu penuh warna katamu,.,
buatlah warna dalam tulisanmu,.,namun bukan berarty harus diwarnai semau"gue" bs berantakan hasilnya,.> trus gmn? di mix match biar sinar kehidupan (lady)tampak dr pancaran tulisan yg mencerminkan imajinasimu bahkan kenyataanmu,.
ok2... biz nie q jg pgn bwt crita yg pnuh pro n kontra
Hapus:)senyumb guyys,.
BalasHapusbe succces puull,
ok makasih dengan supportmu !
BalasHapus