Karya : Andini Zahra A
Seperti
biasa hari ini ku terlambat lagi, kali ini kepsek marah besar! Aku
hanya tersenyum sembari ku berkata "sudahlah..pak! mending bapak to the
point ajha…!" Kepsek pun tak ambil pusing Dia langsung menskorku selama 3
hari. Buatku itu adalah hal yang menyenangkan! Aku bisa bangun sesukaku, tak
perlu capek membersihkan halaman, Tak perlu dengar omelan setiap guru mata
pelajaran yang mengajar dikelasku! Dan bagiku semua penghuni SMA Kasih Sayang
adalah penggemar beratku .
Hari
ini hari pertama Aku diskor, tepat pukul 10.00 Aku bangun, dengan lunglaiku
berjalan menuju kamar mandi. Setelah itu
Aku berdandan sekeren mungkin. Secepat kilat ku raih kunci mobilku dan ku
tancapkan gas menuju rumah kekasihku. Kebetulan kedua orang tuanya masih di
USA. Jadi Aku bisa bebas kapanpun kerumahnya. Kali ini dia bolos demi
menungguku main kerumahnya, kedatanganku disambut dengan friendskiss, hal yang
sudah biasa buatku. Akupun dipersilahkan masuk kerumahnya bukan ruang tamu
apalagi ruang makan yang kami tuju, tidak lain adalah kamar Rani.
Rani adalah anak tunggal dari pengusaha
ternama di Surabaya, aku mengenalnya di MM salah satu diskotik disurabaya. Saat
itu aku dan teman - temanku taruhan siapa saja yang bisa nge- gaet tuch cewek
bakal dapat sewa mobil BMW setahun. Aku langsung deketin Rani dan meminta nomer
telephonenya. Dan Yeeess! Dalam jangka seminggu dia udah jadi milikku. Tapi hal
yang tak bisa ku pungkiri Aku tak ada sedikitpun rasa cinta sama Rani.
Semuannya berjalan karna nafsuku.
"sayang...
agenda malam ini apa?" tanya ku pada Rani dengan lembut,
"ke
tempat biasa ajha yah!!" jawab Rani santai
"ok...
deeech!" jawabku sambil mengecup kening Rani
tepat
pukul 11.00 malam kami menuju MM, kedatanganku sudah ditunggu teman se-geng ku.
disana kami semua pesta vodca dan juga ganja. Gemerlap dunia malam terasa
sangatlah indah. music morena favoritkupun di mix sebagus mungkin oleh Dj yang
bertugas malam itu, Rani terlihat begitu menikmati suasana malam ini. tanpa
sadar dia telah menghabiskan 2 pitcher, Rani mabuk berat dan mulai tak sadarkan
diri. Aku yang masih asyik nge-trip melihat Rani sudah bersandar disofa
langsung mengajaknya pulang. Dalam keadaan mabuk Rani begitu menggoda, Dia
merayuku dan Aku tak mau membuang kesempatan ini, Hal yang paling dibenci tuhanpun Aku lakukan
bersamanya.
Matahari
disiang ini, mampu menerobos masuk melalui pori - pori tirai kamar Rani, Aku
terbangun serasa tubuhku habis dihajar oleh pasukan bodyguard. ku lihat Rani
yang masih tertidur pulas, seakan enggan untuk bangun, Tapi tanganku tak
memperdulikan itu. Ku sentuh pundak Rani, berusaha membangunkannya.
"apa'an ce...? ngantuk tahu'!" kata Rani masih dengan memejamkan
kedua matanya. "kamu gag ke salon?" tanyaku singkat. "ntar aja...
sekarang kamu mandi aja dulu!" perintah Rani dengan suara pelan.
Setelah
Aku mandi, ku menuju ruang makan. pembokat Rani sudah menyiapkan sarapan dengan
beberapa menu, tapi Aku hanya mengambil sepotong roti dan juga segelas susu.
Aku bersantai didepan kolam renang yang bersebelahan dengan ruang makan. saat
Aku sedang menikmati music yang berdendang ditelingaku. Rani menghampiriku dan
mengajakku kesalon untuk spa. Selama
diskors, Aku tinggal dirumah Rani.
Tak ada
masalah dengan itu semua hanya saja saat kami sedan asyik bermesraan di ruang
TV, pembokat Rani melihatnya dan saat besamaan, pembokat Rani mengucapkan kata
astagfiruallah. Rani yang mengetahuinya marah besar, Rani merasa diganggu. Aku
merasa tak enak, malam ini Aku putuskan untuk pulang, besok sudah waktunya Aku
masuk sekolah. Ku lihat jam didinding menunjukkan pukul 08.00 pm. Akupun
langsung tidur. Entah terkena angin apa Aku bangun jam 5 pagi. Aku langsung
mandi dan bersiap - siap ke sekolah.
Tepat
jam 6 Aku berada digerbang sekolah, ku dapati satpam yang sudah standby dipos
nya. Kelas masih sepi hanya satu dua orang yang ada didalamnya. Akupun
mengeluarkan sahabatku dari saku kemejaku. Ku nikmati sebatang rokok yang ada
di sela - sela jemariku, saat aku hendak membuang rokokku, tiba - tiba Andre
datang mengagetkanku " wooyy, Alex… kenak angin apa kamu? Jam segini udah
disekolah?" "eh sialan…. Aku
nie lagi PW. Eemmzz pengen tahu Aku kenak angin apa???" jawabku sambil
membuang batang rokokku ketempat sampah . " iya… kena' angin apa
kamu?" Tanya andre dengan raut muka serius. " kena' angin.. surga….hahahaha!!!" sahutku dengan muka tanpa dosa. Andrepun tertawa
mendengar jawabanku, seolah menghina pernyataanku yang mampu mengatakan
kata surga.
Beberapa
menit kemudian bel berbunyi tanda pelajaran dimulai……
"selamat
pagi anak - anak" sapa Bu Jandi guru B.inggrisku. sudah pasti siswa siswi kelas XII IPA 3 menjawab," met pagi juga bu…!".pelajaran
berjalan seperti biasa, Di tengah
pelajaran Aku melamun, tak layak Aku tersentak kaget saat Bu Jandi
memanggilku." Tuhanku Allah…!" kata yang terucap dari mulutku. Sontak
semuanya kaget dengan ucapanku. Kejadian ini membuat Bu Jandi share sama guru
BK. Pastinya hal ini adalah sesuatu yang aneh karena itu Aku yang
mengucapkannya. Jam istirahat Aku dipanggil menuju BK. Disitu aku dipaksa
cerita dengan pertanyaan singkat "ada apa denganmu?" lagi - lagi Aku membuat guru BK geram, Aku
malah menyanyikan lagu milik paterpan yang berjudul Ada Apa Denganmu.
Aku
sendiri tak tahu kenapa tadi dikelas, Aku memikirkan pelajaran agama minggu lalu.
Saat pak Ibrahim menerangkan bahwasannya, malaikat akan menanyakan siapa
tuhanmu? Saat kita berada didalam kubur. Apakah aku takut mati??? Ah cemen
banget kelihatannya. Aku tidak takut apapun!.
2
minggu ini Aku masih terus memikirkan hal itu, hari ini Rani mmenyuruhku
kerumahnya. Perasaanku seakan mengatakan hal buruk akan terjadi. Aku melaju
dengan kecepatan tinggi , agar cepat
sampai ke rumah Rani. Setibanya disana Aku dikagetkan oleh pernyataan
Rani kalau dirinya hamil. "Mampus
Aku! apa yang harusku
lakukan?" kataku dalam hati.
Yang
lebih mengagetkan lagi adalah kata - kata Rani " Kamu santai ajha lex, Aku
gag minta kamu buat tanggung jawab.! Aku pilih aborsi, karna Aku gag mau putus
sekolah, lagian g mungkin juga kamu bisa membiayai kehidupanku dan jabang bayi
ini!" . "oh tuhan… nie cewek gag punya hati banget" bisikku
dalam hati. " terus buat apa kamu memberi tahuku kalau kamu hamil?"
Tanyaku menyelidiki, " Cuma biar kamu tahu aja kalau kamu dan Aku tidak
mandul" jawab Rani sambil tersenyum.
Gila,
nie cewek!!! sesimpel itukah pemikirannya??? Aku melarang Rani melakukan itu,
karna itu benar - benar hal paling gila menurutku. Dengan perdebatan yang
lumayan lama, akhirnya Rani mau menuruti keinginanku untuk tidak memilih
aborsi.
Kami
berdua menyusun rencana, Rani akan
keluar dari sekolah dengan alasan pindah sekolah, sementara kondisi
dirumah Rani aman karena orangtuanya 1 tahun lagi baru pulang dari USA, Dan aku
tetap melanjutkan sekolah seperti biasa. Rencana berjalan dengan lancar, tak
ada yang mengetahui hal ini kecuali pembokatnya Rani.
Hari demi hari ku lalui dengan berat,
aku merasa terbebani, hatiku terus berontak "Bukan ini…!! Bukan ini yang
ku mau…!!!". Kuhabiskan hari - hariku disekolah dengan melamun, Aku
memikirkan kehidupanku selanjutnya, Bagaimana dengan Rani??? Bagaimana dengan
anakku?? Bukan kah Aku seorang ayah yang kejam? Jika ku tak mengakuinya?
Bagaimana jika bayi itu adalah Aku?
Hari ini Rani harus kontrol untuk
mengetahui kondisi kehamilannya, kebetulan dokter yang melayani Rani harus
membagi waktu dengan RS yang lain, untuk itu Rani harus datang jam 8 pagi. Rani
memintaku menemaninya, aku bersedia dan harus bolos sekolah. Beban pikiranku
serasa hilang saat mengetahui, kalau kondisi janin sehat dan kuat.
Waktu cepat berlalu, tepat sehari
setelah kelulusanku, Aku mengakui semuanya didepan orang tua Rani dan juga
orang tuaku, kekecewaan yang terpancar dari wajah mereka, tamparan yang ku
terima dari pak Harry papa Rani dan papaku,
bu Nana Mama Rani dan mamaku hanya bisa menangis , ditengah isak tangis
bu Nana berkata "sudahlah!!! Nasi sudah menjadi bubur, lebih baik kita
segera menikahkan mereka!".
Setelah aku menikahi Rani, Aku sadar
bahwa Aku harus bertanggung jawab penuh kepada Rani dan anakku, Aku harus bisa
menjadi suami dan ayah yang baik. Aku
meneruskan kuliah dengan bekerja di salah satu cabang perusahaan pak
Harry, kehidupanku tak kurang apapun jika dipandang dari sisi harta,namun
hatiku merintih." Oh tuhaaaaann Aku begitu merasa bersalah…. Apakah Engkau
mau mengampuni dosa - dosa ku selama ini??? Aku menyesal Tuhan…. Sangat
menyesal….!" Aku takut Tuhan tak
mengampuniku….!
Kini Kehidupanku dibayangi rasa
penyesalan. Namun Aku harus terus tersenyum dan cintaku seutuhnya untuk istriku
Rani.
:)
BalasHapuslanjutkan,.,.
senyummu juga seyumku,.
semangatmu juga semangatku,.,
sedihmu juga sedihku ,.,
kesungguhanmu juga kesungguhanku,.,
tak dukungm.,.
q tunggu karya selanjutnya,.
huaduuhh glodak dak............. temen ta iku??? ya dah ... gene deecchh punyamu ntu punyaku tp punyaku bukan punyamu... gimana setuju??? hehehehehehe
Hapuswalah jerOooo nee ,.,
BalasHapuswest enag2 ae ,..
hehehhhhhhhhh
hahhahaa...
HapusMnurutq, jgn mmikirkan prbuatannya, tp hargailah tanggung jwabnya,. :D
BalasHapushehehehe makasih sudah meninggalkan jejak disini :)
Hapus